WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA HARUS TURUN LANGSUNG

WAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA HARUS TURUN LANGSUNG

Kami ingin menggarisbawahi pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang menjelaskan bahwa bom-bom yang meledak bukan pertanda kambuhannya konflik lama antar komunitas. Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menduga terdapat kelompok kecil dari luar yang tidak menginginkan perdamaian.

Kami khawatir, motif dari pemboman di Poso dalam sepekan ini jelas merupakan provokasi bagi masyarakat yang mulai hidup tenang dan damai disana. Dalam waktu yang hampir bersamaan, tersebar informasi tentang pelaksanaan eksekusi Tibo di tengah-tengah masyarakat, tidak hanya di Poso dan Palu, tetapi juga di Flores dan Jakarta. Hal ini menunjukkan adanya upaya sistematis dalam memanfaatkan momentum peristiwa di Poso dengan tujuan akhir provokasi terhadap kelompok-kelompok masyarakat.

Kami menilai peristiwa ini terjadi karena lemahnya kinerja intelijen. Termasuk penempatan aparat keamanan yang jumlahnya sudah mencapai 2000 dan berbagai tangsi militer yang terbangun di Poso, gagal menjamin keamanan di Poso.

Kami meminta Wakil Presiden RI Jusuf Kalla untuk turun langsung dan mengambil langkah berupa:

1. Segera mengadakan penyelidikan yang independen terhadap rangkaian peristiwa peledakan bom di Poso.

2. Melibatkan kalangan yang memiliki integritas moral dan keahlian, termasuk melibatkan unsur masyarakat dalam penyelidikan tersebut.

3. Mengevaluasi kinerja intelijen dan aparat keamanan serta gelar operasi yang telah dilakukan.

Selain itu, kami meminta agar seluruh bukti yang telah diperoleh pihak kepolisian setempat untuk tidak dimusnahkan. Ini untuk mendukung proses pengungkapan yang dilakukan oleh tim independen, dibawah langsung Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Kami juga menyerukan kepada mayarakat Poso untuk tidak terprovokasi dan melakukan tindakan yang justru berakibat hukum.

Demikian kami sampaikan.

Jakarta, 11 September 2006

 

KontraS-KontraS Sulawesi LPSHAM Sulteng