LBH TELITI INFORMASI PENEMUAN14 MAYAT DI WAY UMPU

Jakarta, Kompas
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bandarlampung masih meneliti informasi yang menyebutkan ditemukannya 14 mayat terapung di aliran Way (Sungai) Umpu, desa Rantau Kijang, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Lampung Utara (Lampung). Bersamaan, muncul pula kabar, mayat-mayat tersebut adalah aktivis mahasiswa yang menjadi korban penculikan.

"LBH Bandarlampung serius mencari kebenaran informasi penemuan belasan mayat di Way Umpu, Lampung Utara tersebut. Setelah dua kali investigasi di lapangan, memang ada yang melihat sejumlah mayat terapung di sungai. Berapa jumlahnya, sejauh ini belum bisa dipastikan. Tapi, yang jelas masyarakat setempat memang mengaku pernah melihat lebih dari satu mayat terapung dan hanyut di aliran sungai tersebut," ungkap Watoni Nurdin, Kepala Divisi Pertanahan dan Lingkungan, LBH Bandarlampung, menjawab Kompas, Jumat (31/7).

Selain tim investigasi dari LBH Bandarlampung, Komite untuk orang hilang dan korban kekerasan (Kontras) Jakarta pun menaruh perhatian terhadap informasi tersebut. Sebagai tindak lanjut, Kontras Jakarta mengirim dua anggotanya ke Lampung Utara, yakni Viktor Da Costa dan Chepy Hendrawan. Bersama LBH Bandarlampung, dua personel Kontras ini melakukan investigasi selama dua hari, Selasa dan Rabu (28-29/7) lalu.

Menurut Watoni, tim dari kedua lembaga itu telah menelusuri aliran sungai Umpu dan mengumpulkan keterangan dari sejumlah saksi mata yang mengaku melihat langsung mayat-mayat terapung tersebut. Informasi pun dikumpulkan dari warga yang tinggal di pinggiran sungai, para kepala desa dan Kapolsek Blambangan Umpu. "Dari investigasi lapangan, bisa disimpulkan bahwa memang ada yang melihat sejumlah mayat mengambang di Way Umpu dalam dua pekan terakhir. Tentang jumlah mayat itu memang tidak bisa dipastikan, tapi yang jelas sesuai keterangan jumlahnya memang lebih dari satu dan itu pun semuanya mayat laki-laki," kata Watoni.

Ditegaskannya, meski lebih dari satu mayat, tim investigasi LBH dan Kontras hanya menemukan satu kuburan. Jasad yang dikuburkan itu adalah seorang laki-laki dewasa yang identitasnya tidak diketahui. Dilukiskan, kondisi mayat sangat mengenaskan, karena beberapa bagian anggota tubuhnya tidak lengkap lagi. "LBH curiga mayat itu sengaja dibuang dan jati dirinya pun dikaburkan. Sebab, ada bagian raganya yang seolah sengaja dihilangkan, seperti telapak tangan, bagian muka, gigi dan lain-lain," ungkapnya.

Tentang isu yang mengkaitkan mayat-mayat terapung di Way Umpu ada hubungan dengan aktivis korban penculikan, secara tegas Watoni menyatakan, bahwa sejauh ini LBH tidak bisa menyimpulkannya. "Itu hanya opini yang berkembang di masyarakat, dan kita tidak mau berspekulasi. Kendati demikian, informasi penemuan mayat tersebut

tetap akan ditindaklanjuti dan disosialisasikan. Termasuk meminta pihak kepolisian mengusut tuntas kasus tersebut," katanya. (zul)