SOAL MOTIF PEMBUNUHAN THEYS

Jakarta, Kompas – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mensinyalir ada upaya pengaburan motif pembunuhan tokoh Presidium Dewan Papua Theys Hiyo Eluay. Kematian Theys merupakan kasus yang sarat dengan motif politik dan kepentingan.    

"Ada beberapa hal yang berkaitan erat dengan peristiwa pembunuhan tersebut. Ada dokumen Departemen Dalam Negeri (Juni 2000) tentang rencana operasi pengondisian wilayah dan pengembangan jaringan komunikasi dalam menyikapi arah politik Papua untuk merdeka. Fakta di lapangan menunjukkan ada peningkatan kekerasan sampai kematian Theys, dan setelah pembunuhan kekerasan menurun drastis," ujar Ketua Presidium Kontras Ori Rachman di Jakarta, Kamis (18/4).

Secara bersamaan, Ketua Dewan Pengurus Kontras Munir mengatakan, ucapan petinggi TNI yang menyatakan ada motif bisnis atau konspirasi di balik kematian Theys adalah sebuah model lama yang sering dipakai militer. Model konspirasi itu selalu mencari motif di luar skandal negara dan menjadikannya hanya sebagai motif pribadi atau kelompok kecil yang tidak melibatkan institusi.

Menurut Munir, itu adalah gaya klasik yang berulang. Misalnya kasus pembunuhan Marsinah motifnya disebut hanya hubungan antara pengusaha dengan oknum Koramil. Atau kasus pembunuhan wartawan Bernas Fuad Muhammad Syafruddin yang dicarikan motif pacar gelap. Sengaja dibuat logika konspirasi untuk memutus pertanggungjawaban negara. Atau kasus penculikan aktivis oleh Tim Mawar, yang dimunculkan petinggi TNI adalah kesalahan terjemahan komando atau diorder oleh orang luar. Namun, tidak akan pernah diungkap kepada publik bentuk komando seperti apa yang telah diperintahkan kepada bawahan.

Anggota Presidium Kontras Mouvty MA menambahkan, dari pencatatan yang mereka lakukan, tingkat kekerasan selama lima bulan menjelang pembunuhan Theys sangat tinggi atau mencapai 144 kasus. Namun, setelah Theys wafat, kekerasan di Papua langsung menurun drastis hanya dua sampai empat kasus saja. Hal itu menunjukkan ada conditioning di Papua bahwa target utama adalah kematian Theys.

Secara bersamaan, Ketua Kontras Papua Pieter Ell menambahkan, saat ini ada teror terhadap saksi yang memberatkan aparat TNI yang dijadikan tersangka pembunuh Theys. Dari pembicaraan telepon, pelaku teror mengaku berasal dari kesatuan TNI lokal. "Saksi diancam akan dibunuh bersama keluarganya. Kita sudah menyampaikan ini kepada Kepala Polda Papua untuk minta perlindungan," kata Pieter. (SAH)