Pernyataan pers Tentang ancaman pada keluarga Alm. Munir

Pernyataan pers Tentang ancaman pada keluarga Alm. Munir

Tanggal 20 November 2004 rumah istri (alm) Munir, Suciwati dikirimi paket bungkusan dengan isi kepala ayam, ceker, kotoran ayam yang sudah busuk disertai dengan nada ancaman yang isinya " Awas!!!!! Jangan Libatkan TNI Dalam Kematian Munir. Mau Menyusul Seperti Ini?!"
Kami, Imparsial dan Kontras, serta Suciwati sebagai pihak keluarga menilai :

  1. Peristiwa tersebut adalah bentuk teror yang ditujukkan kepada keluarga (alm) Munir dengan tujuan mengancam dan menghambat agar proses pengusutan kematian aktivis HAM Munir yang masih sedang berjalan tidak ditindaklanjuti.
  2. Peristiwa tersebut adalah bukti yang memperkuat dan membenarkan dugaan kami bahwa kematian aktivis HAM Munir bukan disebabkan karena kematian yang alami atau hanya sebatas tindak kriminal biasa, tetapi lebih menjurus pada tindakan pembunuhan yang bermotif politik yang dilakukan oleh orang-orang yang profesional dan terencana
  3. Adanya pesan yang tercantum didalamnya adalah sebuah pesan yang disatu sisi ingin mendiskriditkan institusi TNI dengan berusaha melibatkan TNI dalam kematian Munir, namun di isi lain pesan tersebut sesungguhnya juga ingin menyampaikan dan mengarahkan pemikiran kepada kami bahwa memang TNI terlibat dalam kematian Munir.

Berangkat dari hal diatas, Kami Imparsial dan Kontras, serta Suciwati sebagai pihak keluarga mendesak kepada pemerintah dan aparat kepolisian untuk:

 

  1. Mencari pelaku yang mengirimkan paket yang berisi teror tersebut dan memberikan proteksi yang penuh kepada keluarga terutama dan kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyelesaian kasus Kematian aktivis HAM Munir.
  2.  
  3. Membuktikan kebenaran pesan yang tercantum didalam paket tersebut dengan menjelaskan apakah memang benar pesan itu berusaha untuk mendiskreditkan TNI disatu sisi ataukah memang TNI terkait dengan kematian Munir. Namun demikian, pihak keluarga dan teman-teman almarhum Munir tidak terpancing untuk berspekulasi bahwa pelaku adalah TNI.
  4.  
  5. Membentuk tim khusus Kepresidenan dan aksi pro justicia guna mencari pelaku pembunuhan aktivis HAM Munir dengan melibatkan pihak pemerintah, Komnas HAM dan Kelompok non-pemerintah lainnya.

 

Jakarta, 21 November 2004

Kontras , Imparsial, Suciwati