PT Garuda Akan Bentuk Desk Munir

PT Garuda Indonesia berjanji membentuk Desk Munir yang akan melakukan investigasi internal untuk menyelidiki keterlibatan awak Garuda dalam kematian pejungan hak asasi manusia (HAM), Munir.

Janji tersebut dikemukakan Direktur Utama (Dirut) PT Garuda Indonesia Emirsyah Satar di Jakarta, Senin (21/3), ketika menerima delegasi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) dan Komunitas Jaringan Aktivis HAM.

Pertemuan tersebut berlangsung sesaat Emirsyah dilantik menjadi Dirut PT Garuda Indonesia menggantikan Indra Setiawan. Dalam pertemuan tersebut Emirsyah didampingi para direktur baru PT Garuda di antaranya Direktur Operasional Arie Sapari, Direktur Keuangan Alex Manak Laran, Direktur Niaga, Aria Respari, dan Direktur Strategi dan Usaha Achirina. Sementara delegasi Kontras dan aktivis HAM diwakili Edwin Partogi, Mukti Makarim, Ori Rahman, Patra Zen, Rusdi Marpaung, dan istri Munir, Suciwati.

Manajemen PT Garuda yang baru dilantik ini berjanji akan lebih kooperatif dibandingkan manajemen sebelumnya dalam membantu mengungkap kasus kematian Munir. "Kita akan terbuka dan kooperatif kalau sebelumnya dikatakan tidak kooperatif saya jamin sekarang kita kooperatif," ujar Emirsyah.

Dia mengemukakan bahwa PT Garuda memiliki kepentingan terhadap pengungkapan kasus Munir. Sebab, manajemen baru ditugaskan untuk meningkatkan kinerja Garuda yang saat ini tengah prihatin. "Kasus ini sama sekali tidak membantu bagi kita untuk meningkatkan kinerja, jadi sangat jelas ini kepentingan kami juga sehingga Garuda nanti bisa kita perbaiki," ujarnya.

Emirsyah menjanjikan PT Garuda akan melaksanakan permintaan prarekonstruksi jika kembali diminta pihak berwajib. Ari Sapari menambahkan, PT Garuda membutuhkan waktu dua minggu untuk persiapan prakonstruksi yang dibutuhkan.(Nik)