Kontras Desak Pemerintah Dukung PBB Tutup Penjara AS

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengecam keras penyiksaan, penghukuman dan perlakuan lain yang kejam terhadap para tahanan di penjara Guantanamo di bawah otoritas Pemerintah AS.

Kontras mendukung rekomendasi lima investigator independen Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang mendesak AS menutup penjara AS di Guantanamo. "Kami juga mendesak Pemerintah Indonesia agar memberikan dukungan kepada PBB untuk menutup penjara itu," kata Koordinator, Kontras, Usman Hamid kepada Pembaruan, Senin (20/2).

Pada 16 Februari 2006, lima investigator independen PBB menuntut AS segera menutup penjara Guantanamo Bay dan membawa semua tahanan ke muka pengadilan yang independen dan kompeten, atau melepaskannya. Tuntutan ini adalah hasil dari studi 18 bu1an terhadap situasi para tahanan di pangka1an udara (Naval Base) Amerika Serikat, dengan merujuk informasi dari AS, para ahli, LSM HAM dan wawancara dengan bekas tahanan Guantanamo di Perancis, Spanyol, dan Inggris. PBB menyesalkan sikap AS yang menutup peluang wawancara dengan tahanan di Guantanamo.

Kontras mencatat perlakuan kejam ini telah berlangsung sejak tahun 2002 hingga 2005. Fakta ini dapat dilihat dari kontroversi kebijakan Menteri Pertahanan AS, Donald Henry Rumsfeld, yang terungkap pada November 2002 berupa ijin penggunaan teknik interogasi yang menyakitkan. (E-8)