KOMPAS Berencana Temui Pimpinan Umum Kompas

Laporan: Herawatmo

Jakarta, Rakyat Merdeka Komite Anti Pemberangusan Serikat Pekerja (KOMPAS) hari ini (Jum’at, 26/1) berencana mengunjungi kediaman Pimpinan Umum harian Kompas Jakob Oetama, di Jalan Sriwijaya Raya, Jakarta Selatan.

Koordinator KOMPAS, Edy Haryadi kepada Situs Berita Rakyat Merdeka mengatakan, kedatangan mereka kali ini, tidak untuk melakukan aksi demonstrasi, tapi bersilaturahmi dengan orang nomor satu di petinggi media Gramedia group itu.

”Ya, kami ingin bertamu, seperti tamu-tamu Pak Jakob lainnya,” kata Edy.

Sementara itu, dalam aksi spanduk yang digelar di depan harian Kompas, kemarin (Kamis, 25/1), satuan pengaman (satpam) harian Kompas mulai unjuk gigi. Menurut Edy, Wakil Kepala Satpam Kiraman Sinambela dan bawahannya memprovokasi peserta aksi.

Edy mencontohkan, salah satu provokasi terjadi saat Kiraman Sinambela, salah satu satpam yang terlibat dalam penyanderaan Sekretaris Perkumpulan Karyawan Kompas Bambang Wisudo, duduk tak jauh dari peserta aksi di dekat ATM BCA. Jarak duduknya tak sampai 20 cm.

Tak cukup di situ, satpam lain dibawah komando Kiraman yang mengenakan safari biru, juga terlihat mengepung. Tapi, selain Kiraman, tak ada seorang pun yang mengenakan identitas diri di baju safari biru gelap mereka. Tapi provokasi dan intimidasi satpam ini, tak berhasil memancing emosi peserta aksi. Aksi tetap berjalan mulus tanpa insiden berarti.

”Menjelang akhir aksi, peserta aksi juga dikepung oleh sedikitnya belasan satpam,” tambah Edy.

Pada saat yang sama, lanjut Edy, mediasi pertama antara manajemen Kompas dan tim litigasi komite gagal mencapai titik temu. Tim litigasi komite yang terdiri dari Soleh Ali dari LBH Pers, Ori Rahman dari Kontras dan Nadya dari LBH Jakarta, serta Odie Hudianto dari Federasi Serikat Pekerja Mandiri merasa, pertemuan bipartit itu memang sengaja dibuat buntu. atm