5 Orang Bonyok, 17 Mobil Hancur

Bentrok Massal FPI vs Papernas

Jakarta, Rakyat Merdeka. Massa Forum Betawi Rempug (FBR) dan Front Pembela Islam (FPI) kemarin ben­trok dengan massa dari Partai Persatuan Pem­bebasan Nasional (Papernas) di Jalan Su­dirman, tepatnya di daerah Dukuh Atas (dekat Ge­dung Landmark), Jakarta Akibatnya, 17 mobil hancur dan lima orang terluka.

Awalnya, sekitar 500 orang anggota FBR dan FPI berkumpul di sekitar Tugu Proklamasi, Ja­karta Pusat. Di situlah kabarnya Papernas akan dideklarasikan. Massa FPI yang mayoritas ber­baju serbaputih berkonsentrasi di sisi kiri ger­bang Tugu Proklamasi, sedangkan FBR yang terbalut baju serbahitam menguasai sisi kanan gerbang.

Di sisi-sisi taman Tugu Proklamasi terlihat se­­jumlah spanduk besar, di antaranya ber­tu­lis­kan PAPERNAS = PRD = Komunis Gaya Ba­ru, Larang dan Hancurkan.

Tampak pula ratusan personel polisi dari Polres Jakarta Pusat dan Polda Metro Ja­ya ber­jaga-jaga di depan tugu. Se­buah mobil water­ca­non nongkrong di situ. Karena massa Pa­per­nas tak kun­jung tiba, massa FPI dan FBR pergi ke arah Bundaran HI dengan motor dan ken­da­raan bak terbuka. Soalnya, me­reka men­de­ngar Papernas sedang ber­ada di kawasan itu.

Ketika tiba di kawasan Gedung Land­mark atau dekat Patung Jenderal Su­dirman, mereka menemukan massa Papernas menumpang belasan Metro Mini dari arah Blok M menuju Bun­daran HI. Massa FPI berlarian me­nye­berangi Jalan Sudirman dan meng­hu­ja­ni massa Papernas dengan bebatuan yang mereka pungut dari pinggir-pinggir jalan. Massa Papernas yang di­dominasi kaum wanita turun dari Met­ro Mini dan berlarian me­nye­la­matkan diri ke gedung terdekat.

Peristiwa menjadi tontonan masya­rakat. Bahkan, ada juga yang naik ke halte-halte bus agar melihat lebih jelas lagi. Lalu lintas di sekitar jalan itu pun men­dadak macet total. Akibat keja­dian itu, sejumlah massa Papernas meng­alami luka-luka. Untunglah bentrok segera diredakan polisi sehingga tidak memakan korban lebih banyak.Empat orang yang kedapatan melempar dan membawa batu dalam bentrokan itu ditangkap dan dibawa ke Polsek Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Kontras, Imparsial, Demos, LBH Ja­­karta, dan Kasum mengecam pe­nyerangan yang dilakukan FPI. Mereka mendesak kepolisian serius menyelidiki kasus tersebut. Selain itu, mereka juga mendesak Presiden SBY aktif menekan tindak kekerasan ter­hadap masyarakat sipil yang me­nyua­rakan demokrasi.

Dalam aksi tersebut 17 mobil hancur dan lima orang terluka, di antaranya ber­nama Yani (26) yang perutnya diinjak-injak. RM