SBY Diminta Obyektif dalam Reshuffle Kabinet

Anwar Khumaini – detikcom

Jakarta – Presiden SBY akan merehuffle kabinetnya awal Mei 2007. Agar mendapatkan pengganti yang lebih baik dari sebelumnya, SBY diminta obyektif serta tidak menguntungkan parpol semata.

"Menurut saya, presiden harus obyektif dan tidak melakukan tawar menawar terhadap parpol," ujar Koordinator Kontras Usman Hamid saat dihubungi detikcom, Selasa (24/4/2007)

Usman berharap, SBY juga melibatkan lembaga-lembaga yang baru saja ia bentuk seperti UKP3R dan Wantimpres. Mereka harus memberi masukan tentang reshuffle.

"Mereka (UKP3R dan Wantimpres) bisa diminta untuk membantu mereview kinerja para menteri selama ini. Hasilnya akan menjadi pertimbangan presiden untuk memilih menteri mana yang akan direshufle," kata Usman.

Reshufle, menurut Usman sebagai cara untuk memperbaiki kinerja kabinet SBY yang selama ini dianggap buruk. Reshufle juga merupakan jawaban dari janji SBY yang akan melakukan evaluasi secara berkala terhadap pemerintahannya.

Usman juga meminta kepada Presiden SBY untuk memberikan reward and punishment terhadap para menterinya atas kinerja yang mereka lakukan selama ini. Reshufle, menurutnya adalah punishment terhadap para menteri yang dianggap mempunyai kinerja buruk.

Alasan presiden, tujuan reshuffle yang penting adalah untuk perbaikan menurut Usman masuk akal. "Tapi itu jangan dijadikan sebagai alasan SBY untuk membenahi diri atas menurunya kinerja pemerintahannya," pungkasnya. (anw/fay)