WALHI Dituduh Berafiliasi dengan Jaringan Teroris

English Version

WALHI Dituduh Berafiliasi dengan Jaringan Teroris

Tuduhan yang disampaikan oleh Senator Australia Ian McDonald dan Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya Richard B. Ness, yang menyebutkan bahwa WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia/Friends of the Earth Indonesia) sebagai organisasi lingkungan hidup yang berafiliasi dan dipengaruhi kelompok-kelompok teroris di Indonesia, adalah bentuk tindakan gegabah, manipulatif, anti demokrasi dan pembatasan ruang gerak bagi para pembela Hak Asai Manusia (human rights defenders).Dalam pernyataan resminya di depan Parlemen Australia pada tanggal 9 Agustus 2007, Senator Ian McDonald menuduh WALHI beraliansi dengan organisasi teroris di Indonesia, serupa dengan tuduhan Presiden Direktur Newmont Minahasa Raya. Selain itu, tuduhan terhadap WALHI juga dilansir oleh harian The Straits Times Singapura pada tanggal 22 April 2006.

Pelabelan sepihak terlibat dalam jaringan teroris (profiling as terrorism) kepada organisasi pembela lingkungan dan HAM adalah tindakan tidak populer yang bertentangan dengan prinsip dan nilai-nilai advokasi yang selama ini diusung organisasi pembela lingkungan hidup global dan organisasi HAM lainnya. Tuduhan ini juga dapat berdampak buruk bagi pemajuan kerja-kerja aktivis dan organisasi lingkungan hidup dan pembela HAM di Indonesia.

Selama ini kami mengenal WALHI sebagai organisasi lingkungan hidup terbesar di Indonesia yang memiliki 438 organisasi anggota, selama 27 tahun berjuang membela kepentingan lingkungan hidup Indonesia, senantiasa memegang teguh nilai-nilai organisasi yang menghormati pluralisme, menghargai prinsip-prinsip demokrasi, anti kekerasan, dan anti terorisme. YLBHI, LBH Jakarta dan PBHI adalah anggota aktif WALHI, sementara Imparsial, ELSAM, Demos dan Kontras adalah mitra strategis WALHI dalam kerja-kerja advokasi lingkungan hidup dan HAM. Selain itu, sebagai organisasi yang memperjuangkan nilai-nilai HAM, WALHI juga adalah anggota aktif Human Rights Working Group (HRWG).  

Kami memandang tuduhan ini adalah bagian sistematik dari upaya-upaya para penjahat lingkungan dan penjahat HAM yang selama ini telah merampas sumber daya alam Indonesia dengan cara-cara melanggar Hak Asasi Manusia, untuk mengalihkan isu dari substansi masalah yang sesungguhnya. Sebagaimana diketahui, PT Newmont Minahasa Raya saat ini sedang menghadapi gugatan WALHI di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan atas tindakan penghancuran ekologi dan sumber-sumber kehidupan di kawasan Teluk Buyat, Propinsi Sulawesi Utara. Aktivitas advokasi WALHI dalam kasus ini sudah dilakukan sejak 7 tahun lamanya. Demikian juga dengan beberapa kasus yang melibatkan perusahaan-perusahaan pertambangan Australia seperti PT Nusa Halmahera Mineral/Newcreast di Maluku Utara. Sejak 2004, WALHI bersama organisasi lingkungan hidup dan HAM lainnya telah melakukan advokasi dan kampanye global atas kasus ini.

Oleh karena itu, kami menyampaikan sikap dan desakan:

  1. Protes keras atas tindakan Senator Ian McDonald dan Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya Richard B. Ness yang menuduh WALHI/FoE Indonesia terlibat jaringan teroris;
  2. Mendesak agar Senator Ian McDonald dan Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya Richard B. Ness segera mencabut tuduhan kepada WALHI yang tidak didukung fakta dan bukti-bukti yang kuat;
  3. Mendesak Presiden Senat Australia dan Direksi Newmont di Amerika Serikat untuk segera mengambil tindakan tegas atas tuduhan yang telah disampaikan oleh Senator Ian McDonald dan Presiden Direktur PT Newmont Minahasa Raya Richard B. Ness.
  4. Mendukung sepenuhnya upaya-upaya advokasi lingkungan hidup yang dilakukan oleh WALHI/FoE Indonesia untuk terus melawan para penjahat lingkungan dan melindungi sumberdaya alam Indonesia.

 

Jakarta, 31 Agustus 2007

Rafendi Djamin (HRWG) / Usman Hamid (KontraS) / Asmara Nababan (DEMOS) / Poengky Indarti (Imparsial) / Agung Putri (ELSAM) / Patra M. Zen (YLBHI) / Asfinawati (LBH Jakarta) / Syamsudin Radjab (PBHI) / Chalid Muhammad (WALHI)


Indonesian human rights groups have defended WALHI against accusations made by Australian Senator Ian MacDonald and President Director of Newmont Minahasa Raya Richard Ness that the Indonesian Forum for Environment/Friends of the Earth Indonesia (WALHI) is affiliated with terrorist groups in Indonesia. The groups view the false claims as a reckless, manipulative and anti-democratic act, aimed at curtailing the freedom of human rights defenders.

In his speech in the Australian Senate on 9 August 2007, Senator MacDonald claimed that WALHI is allied with terrorist organisations in Indonesia, in similar language to that used in a letter sent to various parties and published on the internet by the President Director of Newmont Minahasa Raya. The accusations included repeating false claims made in a Straits Times newspaper article of 22 April 2006.

We have long known WALHI, which is the largest environment organisation in Indonesia, with 438 member organisations and which has been operating for over 27 years to defend the environment. WALHI clearly takes seriously its commitments to pluralism, democratic principles and non-violence, and is opposed to terrorism. The Indonesian Legal Aid Foundation (YLBHI), Jakarta Legal Aid Foundation (LBH Jakarta), and the Legal Aid and Human Rights Association (PBHI) are active members of WALHI. The Indonesian Human Rights Monitor (Imparsial), the Institute for Policy Studies and Advocacy (ELSAM), the Demos Center for Democracy and Human Rights Studies, and the Commission for Disappeared and Victims of Violence (Kontras) are strategic partners of WALHI in advocacy work on environment protection and human rights. In addition, as an organisation which campaigns for human rights, WALHI itself is an active member of the Human Rights Working Group.

Stigmatising an environmental and human rights organisation as being a part of a terrorist network severely impedes its ongoing advocacy work. We view these false accusations as part of a systematic attempt to distract the public by human rights and environment offenders who have been exploiting Indonesia’s natural resources. PT Newmont Minahasa Raya is currently facing a public interest civil lawsuit by WALHI over impacts on the environment and livelihoods in Buyat Bay, North Sulawesi, part of WALHI’s ongoing advocacy which began seven years ago. WALHI together with other environment and human rights groups also conducts advocacy in cases involving other Australian mining companies such as PT Nusa Halmahera Minerals (Newcrest Australia) in North Maluku since 2004.

We therefore:

  1. Convey our strong protest against the acts of Senator Ian MacDonald and President Director Newmont Minahasa Raya Richard Ness in falsely claiming that WALHI / Friends of the Earth Indonesia is involved with terrorist networks;
  2. Urge Senator Ian MacDonald and President Director Newmont Minahasa Raya Richard Ness to withdraw their claims against WALHI which are not based on facts and strong evidence;
  3. Urge the President of the Australian Senate and the Directors of Newmont in the United States to immediately take firm steps against the claims made by Senator Ian MacDonald and President Director Newmont Minahasa Raya Richard Ness;
  4. Support all environmental advocacy efforts made by WALHI / Friends of the Earth Indonesia in continuing to oppose environmental offenders and to protect Indonesia’s natural resources.

 

Jakarta, 31 August 2007

Rafendi Djamin (HRWG) / Usman Hamid (KontraS) / Asmara Nababan (DEMOS) / Poengky Indarti (Imparsial) / Agung Putri (ELSAM) / Patra M. Zen (YLBHI) / Asfinawati (LBH Jakarta) / Syamsudin Radjab (PBHI)