Korban Soeharto Berkumpul 100 Meter dari RSPP

Laporan: Sugihono

Jakarta, myRMnews. Puluhan aktivis dan korban kekerasan semasa Orde Baru, Senin (21/1), berkumpul di sebuah kafe sekitar 100 meter dari Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), tempat bekas Presiden Soeharto dirawat.

Agenda mereka adalah melawan wacana memaafkan Soeharto yang ditabuh sejumlah elite nasional. Menurut para aktivis, para elite tersebut tidak memiliki hak moral untuk mengajak memaafkan Soeharto.

Para aktivis yang berkumpul di antaranya bekas Menteri Tenaga Kerja di era Bung Karno, Mashadi; putra pejuang Bung Tomo, Bambang Sulistomo; Ketua Relawan Pejuang Demokrasi Budiman Sudjatmiko, Sekjen Alumni GMNI Ahmad Baskara, Koordinator Kontras Usman Hamid, Fadjroel Rachman, aktivis Forkot Adian Napitupulu dan Ketua Partai Buruh Mochtar Pakpahan

Dalam pernyataannya, Mochtar mengingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak berempati kepada Soeharto yang sedang sakit tetapi juga kepada korban kekerasan Orde Baru.

“Rakyat juga harus tahu, keadaan ekonomi dan politik yang morat-marit adalah hasil lanjutan dari pekerjaan Soeharto,” kata Mochtar.

Sementara Budiman Sudjatmiko mengatakan, elite yang mewacanakan maaf untuk Soeharto tidak memiliki hak moral untuk melontarkan ajakan.

“Saya sendiri yang menjadi korban Soeharto masih tetap tidak merasa punya hak moral untuk memaafkan Soeharto. Karena masih banyak korban-korban Soeharto yang hingga saat ini belum terpenuhi rasa keadilannya,” kata Budiman. yat