Pansus Orang Hilang “Masuk Angin”

JAKARTA, KAMIS — Ketua Pansus Penghilangan Orang Secara Paksa Effendi Simbolon merasakan adanya upaya pengendapan atas pengungkapan kasus hilangnya 13 orang yang hingga saat ini belum diketahui keberadaannya. Pansus bisa dikatakan tengah "masuk angin" sebab, dengan jumlah anggota yang mencapai 50 orang, hanya 22 orang yang hadir pada RDPU dengan Komnas HAM, Kamis (4/12).

"Kami tidak ingin mengendapkan masalah ini tanpa ada statusnya. Sekarang, saya sudah merasakan ada unsur pengendapan yang disengaja. Bisa dilihat sekarang. Ini pansus besar, jumlahnya 50 orang, yang datang hanya 22 orang," kata anggota Fraksi PDI-P ini.

Oleh karena itu, ia memahami jika ada sikap apatis masyarakat terhadap kerja anggota dewan. Dengan keras, Effendi mengatakan, jika memang tidak ada keinginan serius dari anggota pansus untuk mengungkap kasus ini, ia akan mengirimkan surat kepada Badan Kehormatan DPR untuk memberikan teguran kepada fraksi.

"Saya ditunjuk sebagai ketua. Sepertinya ada yang menitipkan barang di rumah saya, yang tidak boleh saya apa-apakan. Kalau tidak serius, nyatakan saja melalui fraksi. Kalau berani, nyatakan kepada publik bahwa fraksi tidak menganggap pansus ini penting dan bubarkan saja," katanya.
Meski demikian, tambah Effendi, pansus tetap melaksanakan tugasnya sesuai dengan agenda yang telah dijadwalkan. Pekan depan, rencananya pansus akan mengadakan RDP dengan Jaksa Agung Hendarman Supandji.