Putusan Kasus Munir, Kado Manis atau Pil Pahit?

JAKARTA, SELASA — Pembacaan putusan kasus Munir di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (31/12) besok, menjadi prediksi dengan sensasi tersendiri. Namun, yang pasti putusan tersebut akan menjadi kado akhir tahun bagi keluarga Munir, kalangan aktivis HAM, dan juga rakyat Indonesia. Entah itu kado yang manis atau justru pil pahit.

Ketua Fraksi Persatuan Pembangunan DPR RI Lukman Hakim Saefuddin berharap agar putusan hakim dapat menjadi kado yang manis bagi seluruh elemen masyarakat yang mengharapkan keadilan dan kebenaran ditegakkan. "Mudah-mudahan putusan besok bisa memenuhi rasa keadilan bagi kita semua dan kado akhir tahun bagi pencari kebenaran dan keadilan. Ini perlu dibuktikan di Republik Indonesia bahwa kebenaran dan keadilan masih bisa diharapkan," kata Lukman dalam Mimbar HAM Akhir Tahun "Refleksi Kasus Munir" di Kantor KontraS, Selasa (30/12).

Pertemuan ini diharapkan Lukman sesungguhnya tidak dalam rencana memengaruhi putusan pengadilan, tetapi sebagai dukungan moral bagi para hakim untuk mempertahankan independensinya.
Lukman juga sangat berharap keputusan majelis hakim juga tidak dipengaruhi tekanan dan intimidasi dari pihak mana pun. "Kita berdoa mudah-mudahan para hakim berpegang pada nuraninya masing-masing. Itu lebih dari cukup," tandas Lukman.