FID: Jangan Hanya Pernyataan, Tangkap Pelaku Bom Kuningan

JAKARTA, KOMPAS.com — Forum Indonesia Damai (FID) mengecam pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengenai dua bom di Mega Kuningan. Menurut LSM ini, pernyataan SBY bisa menjadi pemicu kekerasan lain.

"Saya mengecam keras pernyataan SBY. Pernyataan SBY yang sumir bisa menjadi pemicu kekerasan lain," kata Fajroel Rachman dalam Konferensi Pers FID, di Kantor Kontras, Jakarta, Jumat (17/7).

Menurut Fajroel, pernyataan SBY yang menyebut pelaku bom Kuningan sebagai "teroris bentuk lain", "orang yang terbiasa melakukan pembunuhan dan penculikan", serta "orang yang bebas dari jerat hukum", tidaklah tepat diucapkan oleh seorang presiden. "Jikalau sudah tahu, bukan mengeluarkan pernyataan sumir, tapi tangkap pelakunya," tambah Fajroel.

Dikatakannya, pernyataan SBY yang sumir ini hanya membuat orang menjadi khawatir dan saling mencurigai.

Pada kesempatan yang sama, FID juga mengecam pelaku pelaku bom Kuningan tersebut. Istri almarhum Munir, Suciwati menyebut para pelaku bom sebagai  "tidak pernah menjunjung hak asasi manusia."

Suciwati juga mendesak pemerintah untuk segera mengusut tuntas masalah ini. "Jangan cuma indikasi, tapi tangkap pelakunya, karena ini adalah tragedi yang sangat mempermalukan bangsa," tegas Suciwati.

Dalam konferensi pers ini, Forum Indonesia Damai, yang diwakili antara lain oleh Usman Hamid, Romo Sandiawan, Suciwati, Fajroel Rachman, dan Patra M Zen, menyampaikan rasa duka yang sedalam-dalamnya bagi para korban dan keluarga korban.

FID juga menyampaikan sikapnya untuk mendesak pemerintah melakukan pengusutan tuntas dan cepat untuk mengejar pelaku, menuntut proses penyelidikan, penyidikan, maupun pengadilan nantinya tetap menjunjung tinggi prinsip hukum yang adil dan hak asasi manusia, serta mengimbau kepada semua pihak untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia.