Merespon Bom di Hotel Marriot dan Ritz Charlton Jakarta

Merespon Bom di Hotel Marriot dan  Ritz Charlton Jakarta

Kami mengecam terjadinya ledakan di area hotel yang terletak di pusat kota Jakarta, yaitu J.W.D. Marriot dan Ritz Charlton. Kami mengecam segala bentuk kekerasan yang brutal demi alasan apa pun. Kami juga menyampaikan rasa duka yang mendalam bagi para korban dan keluarga korban, baik korban tewas maupun luka-luka, baik korban warga Indonesia maupun korban warga negara asing.

Peledakan ini menambah lagi tantangan bagi pemerintah saat ini, Pemerintahan SBY-JK, yang juga dalam waktu dekat ini menghadapi persoalan keamanan serius di Papua.

Insiden simultan ini merupakan pukulan serius bagi reputasi SBY yang baru memperoleh apresiasi karena potensi kemenangannya dalam Pilpres baru-baru ini. Ini merupakan tantangan langsung bagi reputasi sukses demokrasi di Indonesia.

Insiden peledakan ini juga menjadi tamparan khusus bagi pihak Polri yang sedang dalam upaya finalnya mengejar tokoh utama teroris di Indonesia. Uniknya seriusnya insiden-insiden ini seakan ditujukan untuk mempengaruhi reputasi Indonesia di muka komunitas internasional. Meski demikian, kami tidak bisa menyimpulkan suatu skenario apa pun.

Kami mendesak pemerintah untuk melakukan upaya pengusutan tuntas yang dilakukan oleh Kepolisian RI untuk mengejar pelaku yang bertanggung jawab. Tetapi kami juga menuntut agar proses penyelidikan, penyidikan, maupun pengadilan nantinya tetap mengutamakan keterbukaan, objektifitas, ketidakberpihakan, akuntabilitas publik, dan prinsip hukum yang adil dan hak asasi manusia.

Kekerasan bukanlah sarana demokrasi, kami meyakininya dengan sepenuh akal sehat dan nurani kami. Kami meyakini bahwa demokrasi di Indonesia hanya bisa berkembang penuh dalam perdamaian, suasana dialogis, berpihak pada keadilan,  peri-kemanusiaan  dan anti-kekerasan. Kami menyaksikan, semua pihak, terutama dari masyarakat sipil sudah bekerja keras dan sepenuh hati membangun demokrasi tanpa kekerasan di Indonesia.

Akhirnya, kami menghimbau kepada semua pihak untuk menyelamatkan demokrasi Indonesia, dan menegaskan kembali keyakinan kita bahwa demokrasi hanya bisa dibangun dan dikembangkan dalam perdamaian, keadilan, solidaritas, keberagaman, peri-kemanusiaan dan penghormatan terhadap hak asasi manusia. Demokrasi  dan perdamaian tak akan pernah lahir dari kekerasan dan tak akan pernah. Hari ini, Indonesia dalam suasana duka, tetapi kita semua meneguhkan kembali keyakinan kita pada demokrasi tanpa kekerasan.

Jakarta, 17 Juli 2009

 

Forum Indonesia Damai