Jaksa Agung dan Kapolri Dituding Lakukan Kebohongan Publik

SENAYAN (Pos Kota) – Sejumlah tokoh Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)  anti-korupsi dan BEM UI tadi malam mendesak Komisi III DPR agar Presiden SBY mencopot  Kapolri Bambang Hendarso Danuri  dan Jaksa Agung Hendarman Supandji. Kedua pejabat itu dinilai melakukan kebohongan publik.

Dalam dialog  di gedung dewan itu, diawali menyanyikan Lagu Indonesia Raya atas permintaan pihak LSM. Materi bahasan menyakut masalah aktual yakni seputar kasus kriminalisasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan dugaan penyimpangan dana Rp6 triliun di Bank Century.

Faisal Basri, pengamat ekonomi, yang hadir dalam pertemuan itu menyebutkan berbagai kasus memalukan terjadi di kepolisian dan kejaksaan. Jika itu di luar negeri, pimpinannya sudah bunuh diri.
“Setidaknya Kapolri dan Jaksa Agungnya sudah mundur.Tapi kalau di sini tidak, mereka menunggu dicopot presiden,” katanya.

Menurut Faisal, kekisruhan hukum akhir-akhir ini menunjukkan adanya ketidakpastian hukum di Indonesia. Hukum sudah tidak lagi berdasarkan keadilan. “Kalau Kapolri betul-betul orang baik dan Jaksa Agung benar-benar orang baik, sebelum terlambat mundurlah esok hari.”

Pada bagian lain, Usman Hamid dari Kontras, menjelaskan Tim 8 yang dibentuk Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) hendaknya bisa mewujudkan komitmen penegakan hukum dan keadilan dalam memberantas korupsi.

Yudy Latief dari Nurcholis Madjid Isntitutue mengatakan apa yang ditampilkan penegak hukum benar-benar memalukan. Penampilan Kapolri maupun Jaksa Agung di depan publilk memperlihatkan bentuk-bentuk kebohongan.

“Misalnya saja soal pemeriksaan MS Ka’ban yang terhenti karena alasan yang bersangkutan menjadi perantara pernikahan pimpinan KPK dengan Nadia, putri Nurcholis Madjid,” katanya. “Ini benar-benar tak masuk akal dan memuakkan, masalah pribadi kok dibawa-bawa ke ranah publik.”

Tokoh-tokoh LSM lain yang hadir dalam pertemuan dipimpin Ketua Komisi III Benny K Harman itu antara lain pengamat ekonomi Fadjroel Rahman, pakar komunikasi politik Effendy Ghazali, seniman Franky Sahilatua. (johara/B)