Datangi Kantor Bupati, DPRD, PN, Mapolres dan Kejari, Ribuan Umat Katolik dan Masyarakat Tapteng Gelar Aksi Keprihatinan dan Doa Bersama

Tapteng (SIB)
Seribuan umat Katolik dari berbagai daerah di Tapteng bersama masyarakat mendatangi Kantor Bupati Tapteng, DPRD Tapteng, Pengadilan Negeri (PN) Sibolga, Kejaksaan Negeri (Kejari) Sibolga dan Markas Kepolisian Resort Tapteng, Selasa (12/1, untuk menyampaikan aksi keprihatinan dan doa bersama atas berbagai ketidakadilan yang terjadi antara lain menjadikan Pastor Rantinus Manalu sebagai tersangka, penyerobotan tanah masyarakat dengan dalih pembangunan, penyerobotan tanah warga transmigrasi, pembakaran rumah koordinator FPTR Edyanto Simatupang, pemenjaraan 10 orang warga dengan dalih pembakaran kantor Nauli Sawit, mutasi sewenang-wenang di Pemkab Tapteng, dsb.

Mereka meminta agar DPRD, Bupati dan jajarannya, aparatur Pengadilan Negeri, Kejaksaan Negeri dan Polres Tapteng mampu mengemban tugas dan tanggungjawab untuk mengayomi, melindungi masyarakat. Dengan memakai puluhan kendaraan bus dan truk serta 50-an kendaraan roda dua, tiba di kantor DPRD cq Kantor Bupati Tapteng, aksi doa solidaritas ini dikawal aparatur kepolisian dari Polres dengan dikoordinatori Wakapolres, Kabag Bina Mitra Kompol Muksin dan Kasat Reskrim AKP JO Pasaribu. Aksi moral pun berjalan lancar dan tertib, hingga selesai.
Massa selanjutnya berkumpul di lapangan Simaremare, Kota Sibolga hingga membubarkan diri. Turut menyampaikan aksi solidaritas itu, puluhan Pastor dan Suster dari Keuskupan Sibolga, anggota DPRD Sibolga dari umat Katolik Andri Malau SKom dan Hendri Tamba serta beberapa pengurus pemuda Katolik antara lain Hotman Simaremare dsb.

Doa dan Nyanyian
Dalam aksi keprihatinan, massa menyampaikan doa dan puji-pujian demi pencapaian aparatur pemerintahan yang jujur dan bertanggungjawab dalam mengemban tugas. Dalam doa yang disampaikan Pastor dari kalangan Katolik, dan Ustad Solichin Lubis dari agama Islam memohon kiranya Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan kebijaksanaan kepada para wakil rakyat (DPRD), Bupati, Ketua Pengadilan Negeri, Ketua Kejaksaan Negeri dan kepada Kapolres Tapteng Dikcy Patria Negara supaya kelak dalam melaksanakan tugas mampu melihat dan menyelesaikan dengan memberikan rasa keadilan bagi masyarakat.

Mereka memohon DPRD Tapteng mampu menjalankan tugasnya sebagai penyambung aspirasi rakyat yang benar, kepada pejabat Pemkab Tapteng semakin sadar serta jauh dari segala keserakahan akan harta, serta semakin rendah diri.

Tepat di kantor Bupati, massa mengumandangkan puji-pujian “Debata Na Bolon Ho Nappuna Sasude, Debata Sasada Ho Na Mangolu Saleleng-lelengna, dsb” yang sontak membuat suasana diam “membisu” dan membuat merinding bulu kuduk. Salah seorang anggota intel polisi yang saat itu dekat dengan wartawan SIB, mengungkapkan perasaan nuraninya yang membangkitkan bulu kuduknya. “Saya tak sanggup mendengar, sampai-sampai saya merinding,” katanya spontan kepada SIB.

Massa memohon kiranya para pejabat lebih peka dan terbuka hati serta pikirannya dalam melihat penderitaan rakyat.

Pesan Moral
Aksi Keprihatinan dan Doa Solidaritas Peduli Tapteng merupakan pesan moral dan solidaritas untuk menunjukkan berbagai ketidakadilan yang dialami warga. Bupati, DPRD, Kapolres, Kejari dan Pengadilan Negeri semakin bijak, arif dan bijaksana dalam melihat dan menyelesaikan setiap permasalahan yang dialami rakyatnya, dengan bertindak sesuai hati nurani. “Ini merupakan pesan moral bagi mereka, supaya mereka lebih arif, jujur dan bertanggungjawab melaksanakan tugas untuk kepentingan rakyat,” kata Pengurus Pemuda Katolik Sibolga, Hotman Simaremare yang pada kesempatan aksi solidaritas itu didampingi beberapa Pastor.

Menurut Hotman Simaremare, sungguh banyak ketidakadilan yang dialami warga Tapteng dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, salah satunya, menetapkan Pastor Rantinus Manalu sebagai tersangka dalam pembakaran hutan di Molhum, Barus Utara. Padahal, menurut hemat saya, Pastor Rantinus merupakan sosok pejuang HAM membela ketidakadilan yang dialami warga. Pergi ke Jakarta, ke Kontras, DPR RI, Sekretariat Negara, DPD RI hingga ke istana presiden, hanya untuk menyampaikan ketidakadilan, demi memperjuangkan keadilan bagi warga. Pastor Rantinus Manalu pun mendampingi warga meneriakkan ketidakadilan ke Kantor Bupati Tapteng, DPRD Tapteng, dsb.

“Pemuda Katolik Kota Sibolga berharap setelah aksi keprihatinan dan doa solidaritas peduli Tapteng ini para aparatur hukum, para stake holder mampu melaksanakan tugas dengan bijaksana. Sehingga masyarakat dapat terlindungi, terayomi dari berbagai permasalahan yang timbul,”kata Hotman Simaremare sembari memohon bagi mereka diberi kekuatan. (Hel/m)