Ada Babeh di Balik Robot Gedek? (3)

JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan atau Kontras menegaskan, negara harus merehabilitasi nama Robot Gedek dan keluarganya jika terbukti Robot Gedek tidak membunuh. Kontras memuji prestasi Kepolisian Daerah Metro Jaya yang mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan Baekuni (48) alias Babeh.

Demikian disampaikan Koordinator Kontras, Usman Hamid, menanggapi kemungkinan aksi Babeh di balik kasus Robot Gedek, Selasa (2/2/2010).

Kontras memaparkan, negara wajib merehabilitasi nama Robot Gedek dan keluarganya bila, setelah memiliki kekuatan hukum, tetap terungkap bahwa Baekuni-lah yang melakukan pembunuhan, bukan Robot Gedek.

Usman mengapresiasi prestasi Polda Metro mengungkap kasus pembunuhan yang dilakukan Babeh. ”Pengungkapan kasus ini bisa memulihkan citra Polri yang terpuruk belakangan ini. Prestasi yang diraih Polda Metro sudah selayaknya segera diikuti polda- polda lain,” ucap Usman.

Menurutnya, pengungkapan kasus ini menunjukkan bahwa polisi peduli terhadap hak orang miskin.

Usman mengakui, cara pembunuhan yang dilakukan Robot Gedek dan Babeh sama. Oleh karena itu, tidak heran jika publik menduga Babeh ada di balik kasus Robot Gedek.

”Seingat saya, dalam kasus Robot Gedek, pakar hukum Satjipto Wirosarjono pun meragukan kebenaran pengakuan Robot Gedek yang hanya didukung seorang saksi utama,” ujar Usman.

Ia juga meragukan kemampuan Robot Gedek membunuh karena, di samping kurang waras, Robot Gedek juga dikenal sebagai pribadi yang lugu dan lemah. (COK/ART/WIN)