Seperti diwartakan, pada ilustrasi halaman muka tersebut, tergambar seorang polisi bersama tiga celengan babi gendut berwarna merah jambu. "Kami sama sekali tak ada niat menyamakan polisi dengan babi," kata Wahyu kepada para wartawan, Kamis (1/7/2010) di kantor Majalah Tempo, Jakarta.
Menurutnya, hal tersebut merupakan kreativitas para awak desain grafis Majalah Tempo. Ditegaskannya, Majalah Tempo tak gentar menghadapi tuntutan Mabes Polri. Bahkan, pada edisi mendatang, pihaknya terus menindaklanjuti kasus ini. "Sumber-sumber kami kredibel, dan kami siap mempertanggungjawabkannya di dunia dan akherat," katanya.
Soal banyaknya dukungan dari kelompok-kelompok masyarakat dan insan yang peduli kebebasan pers, Wahyu mengucapkan terima kasih. "Kami menghaturkan terima kasih atas spontanitas, kebersamaan, dan niat baik dan tulus ikhlas kepada elemen sipil yang berinisiatif mendukung kami," ujarnya.
Atas gugatan Mabes Polri, Majalah Tempo banyak menerima dukungan moril, termasuk Wahana Lingkungan Hidup, Kontras, LBH Pers, serta insan yang peduli kebebasan pers, seperti Rektor Universitas Paramadina Anis Baswedan, mantan pimpinan KPK Erry Riyana Hardjapamengkas, pengacara Bibit-Chandra Alexander Lay dan Taufik Basari, dan lainnya.