ICW: Penganiayaan Tama Sistematis

Liputan6.com, Jakarta: Tim investigasi gabungan yang terdiri dari Kontras, ICW, dan LBH Jakarta menyampaikan kesimpulan terkait penganiayaan yang dialami Tama S. Langkun, aktivis ICW. Menurut tim, ada rencana sistematis dalam kasus tersebut. "Presiden harus segera turun tangan," ujar Haris Azhar, anggota tim investigasi kasus Tama, Rabu (21/7), di Jakarta.

Menurut Haris, upaya sistematis berawal ketika ICW melaporkan rekening sejumlah perwira Polri. Sejak saat itulah Tama, selaku aktivis ICW yang gencar menyelidiki kasus rekening perwira Polri, diikuti oleh orang tak dikenal.

Haris menambahkan, sebenarnya polisi mengetahui bahwa Tama adalah individu yang potensial mengalami ancaman atau kekerasan. Kendati begitu, tak ada upaya signifikan dari polisi sehingga Tama dianiaya orang hingga babak belur. Itulah sebabnya, tim investigasi meminta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono membentuk tim khusus investigasi kekerasan terhadap pekerja antikorupsi.

Sementara itu, Koordinator Kontras Usman Hamid meminta pemerintah melihat kasus penganiayaan Tama dengan serius. Sebab, jika tidak, ke depan akan menjadi preseden buruk dan membahayakan aktivis yang memerangi praktik korupsi [baca: Kontras: Penganiaya Aktivis ICW Sudah Diketahui].(ULF)