NU: Foke Rangkul FPI, Ada Kepentingan Politik

Perbedaan pandangan antara NU dengan FPI terlihat dalam beberapa hal.

VIVAnews – Kehadiran Gubernur DKI Fauzi Bowo dalam acara hari ulang tahun Front Pembela Islam (FPI) menuai pro dan kontra publik. Bagi Nahdlatul Ulama (NU) langkah Fauzi Bowo itu tidak masalah. Itu adalah bentuk silaturahmi pimpinan daerah kepada warganya.

"Itu hak gubernur terhadap warganya. FPI itu saudara kita semua. Sama-sama Islam," kata Ketua Umum Pengurus Besar NU Said Aqil Siradj dalam perbincangan dengan VIVAnews.

Said Aqil mengakui ada beberapa perbedaan pandangan dengan ormas Islam pimpinan Habib Rizieq itu. Kendati demikian, perbedaan bukanlah halangan untuk silaturahmi.

Said Aqil tidak menampik kemungkinan ada kepentingan lain di balik kehadiran Fauzi Bowo di acara milad FPI. "Mungkin itu tidak lepas dari kepentingan politik," ujar Said Aqil.

Perbedaan pandangan antara NU dengan FPI, kata Said Aqil, terlihat dalam beberapa hal. Salah satunya dengan aksi kekerasan yang diduga dilakukan FPI.

"Beberapa hal kami tidak ada masalah. Tapi di beberapa hal lain ada yang tidak sependapat dengan tindakan kekerasan," jelas pria yang meraih gelar S3 dari University of Umm al-Qura, Mekkah, Arab Saudi jurusan Psikologi Islam pada 1994 ini.

Tindakan kekerasan itu sama sekali tidak dibenarkan dalam Islam. Said Aqil mengambil contoh kasus Ahmadiyah.

"NU sudah memutus Ahmadiyah sesat sejak lama. Tetapi, kita tidak boleh melakukannya dengan membakar masjid, memukul orangnya. Itu tidak boleh," kata Said Aqil.

Seperti diketahui, Forum Pluralisme Indonesia mengecam tindakan Gubernur Jakarta Fauzi Bowo yang menghadiri ulang tahun Front Pembela Islam pada Sabtu 7 Agustus lalu.

Para aktivis itu antara lain Siti Musdah Mulia, Ketua Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla, Johan Effendi, Koordinator Kontras Usman Hamid, Jajang Pamuncak, Mubarik (Ahmadiyah), Anggota DPD I Wayan Sudirta, serta Lutfie Assyaukani.

Dalam acara itu, gubernur yang akrab disapa Foke ini mengimbau masyarakat tak perlu melakukan penertiban tempat hiburan malam selama bulan Ramadan.

Menurut Ketua FPI, Habib Rizieq, kehadiran Fauzi Bowo dan Kepala Polisi Daerah Metro Jakarta Raya (Kapolda Metro Jaya), Inspektur Jenderal Timur Pradopo adalah bukti — bahwa FPI bukan musuh pemerintah. Juga bukan musuh polisi.

"FPI musuh maksiat," kata Rizieq dalam perayaan HUT yang berlangsung di Markas FPI, Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. (sj)