Polisi Masih Selidiki Penembakan Aktivis

MALANG, KOMPAS.com – Aparat Polres Malang, Jawa Timur, masih melakukan penyelidikan terkait penembakan terhadap rumah aktivis di Malang.

Kepala Polres Malang, AKBP Rinto Djatmono, Kamis (12/8/2010) mengatakan, hingga kini polisi belum menangkap pelaku penembakan, sebab tim laboratorium forensik (labfor) masih meneliti pecahan proyektil yang ditemukan di rumah aktivis tersebut.

Dari TKP, polisi menemukan delapan pecahan proyektil dari empat tembakan yang dilakukan oleh penembak gelap tersebut.

Meski demikian, Polres Malang belum menerima hasil labfor uji balistik tersebut. "Saya masih belum terima laporan resmi terkait hasil labfor itu," kata Rinto.

Sementara, Polres Malang telah memeriksa dua saksi dan terus berupaya mengumpulkan keterangan dari dua saksi tersebut.

Sebelumnya, rumah aktivis SPBI, Lutfi Chafidz, yang berada di Jalan Cokro, Dusun Cokro, Desa Sukoanyar, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang diteror tembakan oleh orang tak dikenal pada Sabtu dini hari.

Kasus penembakan ini, dilakukan dua orang pelaku tidak dikenal setelah Lutfi menangani kasus sengketa perburuhan di kawasan Malang Raya.

Akibat kejadian itu, mobil Lutfi jenis HiJet bernopol N 2713 ED serta kaca jendela depan rumahnya dekat pintu utama hingga pintu belakang rusak akibat tembakan.

Kasus ini, menjadi perhatian serius LSM Kontras, yang meminta pihak kepolisian mengusut tuntas pelaku penembakan rumah seorang aktivis buruh itu.

Koordinator Badan pekerja Kontras Surabaya, Andy Irfan Junaidi, mengatakan, pihaknya mengutuk keras aksi penembakan yang menimpa rumah aktivis buruh tersebut, sebab kejadian ini sering terjadi di Indonesia.

Oleh karena itu, agar hal ini tidak terulang lagi, Kontras meminta agar kepolisian serius menangani kasus ini.

"Kami mengecam dan akan terus mendesak kepolisian agar menuntaskan kasus ini sampai pelakunya ditemukan," katanya.