Polisi Yakin Ada Provokator dalam Insiden Buol

 

JAKARTA – Insiden bentrok warga dengan polisi di Buol Sulawesi Tengah, kemarin malam mengakibatkan tujuh orang meninggal dunia. Polisi menduga aksi tersebut bisa terjadi karena ada pihak yang memanasi warga.

"Awalnya sudah ada kesepakatan dengan tokoh masyarakat. Tapi ini pasti ada provokator yang bermain sehingga permasalahan jadi lain," kata Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Pol Iskandar Hasan dalam keterangan kepada pers di kantornya, Jalan Trunojoyo, Jakarta, Kamis (2/9/2010).

Karena itu polisi meminta kepada masyarakat Buol di Sulawesi Tenggara tidak terpancing emosi dan provokasi pihak ketiga agar masalah tidak bertambah keruh. Apalagi, lanjut Iskandar, daerah tersebut merupakan bekas eks konflik beberapa tahun lalu.

"Kalau konflik politik bisa berkepanjangan. Kita berharap ini selesai masalahnya siapa yang bersalah kita tangkap," papar Iskandar.

Sebelumnya Kontras melansir penyerangan yang dilakukan 500 orang warga Buol disebabkan oleh kekecewaan warga saat menerima jenazah Kasmir Timumun (19) yang meninggal di rumah tahanan Polsek Biau, Kabupaten Buol.

Kasmir ditahan sejak 26 Agustus 2010 setelah terjadi kecelakaan lalu lintas antara korban dan seorang anggota lantas Polres Buol. Pihak Polsek Buol menyatakan bahwa korban gantung diri di ruang tahanan. Namun keluarga yang tiba di Mapolsek melihat korban terbujur kaku dengan beberapa bagian tubuhnya lebam dan leher hitam dengan bekas jeratan.

Di mulut korban ditemukan sumpalan kertas hingga di tenggorokan. Kondisi ini dinilai warga sebagai tindakan kematian yang tidak wajar. Diduga korban mengalami siksaan fisik sebelum meninggal.(ahm)