Pangdam Wirabuana: TNI Diterima Baik di Buol

MAKASSAR – Pangdam VII Wirabuana Mayjen Amril Amir mengatakan kehadiran pasukan TNI di Buol, Sulawesi Tengah, diharapkan dapat meredakan konflik warga.

Hal itu dikatakan Amril di sela gelar pasukan operasi LIPU di Lapangan Karebosi, Makassar, pagi ini. Menurut Amril di Bool, TNI dan warga bersatu sehingga diharapkan dapat menjadi penengan konflik dan meredakan ketegangan.

“Di sana itu TNI dan warga menyatu. Mereka damai dan akur saja. Jadi insya Allah semoga bisa berkomunikasi baik di sana dengan warga sekitar,” ujar Amril, Kamis (2/9/2010).

Dia melanjutkan, dengan komunikasi yang baik diharapkan segera diketahui duduk persoalan dari kerusuhan yang sudah menewaskan tujuh orang itu.

Amril menambahkan dirinya juga akan mengunjungi Buol untuk memantau langsung situasi terakhir dan berdialog dengan masyarakat di sana. Saat ini sudah diberangkatkan satu batalion yaitu Batalion 711 untuk membantu pengamanan di Buol. Pasukan yang dirikim berasal dari Kabupaten Toli Toli.

Informasi yang diterima Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), penyerangan yang dilakukan 500 orang warga Buol ke Mapolsek Biau itu disebabkan kekecewaan warga saat menerima jenazah Kashmir Timumun (19) yang meninggal di rumah tahanan Polsek Biau.

Kashmir ditahan sejak 26 Agustus 2010 setelah terjadi kecelakaan lalu lintas antara korban dan seorang anggota lantas Polres Buol. Pihak Polsek Buol menyatakan bahwa korban gantung diri di ruang tahanan. Namun keluarga yang tiba di Mapolsek melihat korban terbujur kaku dengan beberapa bagian tubuh lebam dan leher hitam karena bekas jeratan.