Demonstran Ingatkan Pemerintah dan Aparat Hukum soal Munir

JAKARTA – Ratusan demonstran dari sejumlah aliansi yang tergabung dalam Sahabat Munir kemarin menggelar unjuk rasa di depan Istana Merdeka. Mereka mengingatkan pemerintah dan aparat hukum bahwa peristiwa sedih itu terjadi enam tahun lalu, namun hingga kini masih misterius.

Lewat aksi teatrikal, para demonstran menuntut agar kasus tersebut diusut tuntas. Para pengunjuk rasa membawa simbol manusia yang dibalut kain putih menyerupai pocong. Menurut Poltak Agustinus Sinaga, koordinator aksi, pocong menyimbolkan korban pelanggaran HAM yang belum tuntas.

”Kasus Munir ini sudah enam tahun, tapi baru Pollycarpus yang dipenjara. Ini pasti ada kongkalikong sehingga kasusnya selesai hanya pada Pollycarpus,” ujarnya.

Aksi tersebut diikuti sejumlah aliansi. Mereka, antara lain, KASUM (Komite Aksi Solidaritas Untuk Munir), Kontras, Imparsial, LBH Jakarta, PBHI Jakarta, mahasiswa, dan korban-korban pelanggaran HAM.

Demonstran menilai telah terjadi pengabaian terhadap kasus Munir yang merupakan pelanggaran HAM masa lalu. Selain itu, mereka menuntut tanggal 7 September, tanggal kematian Munir, dijadikan momentum sebagai Hari Pembela HAM.

Seperti diketahui, Munir meninggal di atas pesawat Garuda yang membawanya ke Belanda. Tokoh Kontras tersebut mengembuskan napas terakhir akibat racun arsenik. (kuh/c3/tof)