Komnas HAM Banyak Terima Aduan Kekerasan Densus

Taufik Hidayat – Okezone

 

JAKARTA – Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Ifdhal Kasim mengaku menerima banyak pengaduan dari masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat, terkait dugaan kekerasan yang dilakukan Detasemen 88 dalam melakukan aksinya memberantas terorisme.

"Kami banyak dapat laporan dari NGO (LSM), masyarakat," katanya ketika dihubungi okezone, Minggu (26/9/2010) malam.

Ifdhal akan segera melakukan penyelidikan terkait laporan tersebut dengan membetuk tim penyelidikan. Sayangnya dia tidak memberikan rincian jumlah banyaknya tindak pelanggaran HAM yang dilakukan Densus 88. "Kami harus klarifikasi dan perdalam laporan itu," tambahnya

Sebelumnya diberitakan, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (KontraS) menilai tindakan Densus 88 Mabes Polri dalam mengangani kasus terorisme di Hamparan Perak dan Tanjung Balai, Sumatera Utara, serta daerah lainnya di Indonesia sebaga aksi yang berlebihan.

Densus 88 seringkali menghilangkan kesempatan orang untuk hidup dengan melakukan penembakan tersangka hingga tewas. Dalam penggerebekan teroris di Medan, Densus 88 diduga menembak mati terduga teroris saat melaksanakan salat.

"Waktu itu, dia (Ghazali) sedang salat Magrib dan langsung dilakukan penyergapan oleh Densus. Inikan tidak benar. Densus itu sudah tidak manusiawi," ungkap Adil Akhyar, adik Ghazali, di Medan, Sabtu 25 September 2010.

Adil sendiri mengetahui hal tersebut dari kakak iparnya, Kartini Panggabean yang ikut ditangkap oleh tim Densus dan masih ditahan di Maspolresta Tanjung Balai. Sementara dalam penyergapan tersebut, dua orang lainnya ditembak mati Densus 88.

(ram)