Timur Pradopo di Mata Korban Tragedi Trisakti

Liputan6.com, Jakarta: Timur Pradopo kini menjadi sorotan. Selangkah lagi posisi sebagai orang nomor satu di kepolisian bisa disandang jenderal berbintang tiga. Terutama, setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencalonkannya sebagai kepala Kepolisian Republik Indonesia (kapolri).

Namun, pencalonan Timur Pradopo sebagai kapolri mendapat catatan tersendiri dari keluarga korban tragedi Trisakti 1998. Karena saat tragedi itu pecah, ia tengah menjabat sebagai Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat.

Karsiah, orangtua Hendriawan Sie, mahasiswa Trisakti yang tewas tertembak pada Mei 1998 silam berharap sang calon kapolri itu bisa menuntaskan pengusutan kasus Trisakti bila nanti terpilih. Harapan serupa dilontarkan Hiratetty Yoga, ibunda Elang Mulya Lesmana, korban tragedi Trisakti lainnya.

Dalam catatan Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), saat Timur menjabat Kapolres Jakarta Pusat pada 2000 silam, terjadi pula penyerangan Kantor Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Kemudian saat menjadi Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya pekan lalu terjadi kasus bentrokan di depan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan [baca: Profil Singkat Komjen Polisi Timur Pradopo].

Boleh dibilang, selangkah lagi jabatan kapolri bisa disandangnya. Komitmen Timur Pradopo dalam menegakkan hukum tanpa pandang bulu begitu dinanti oleh masyarakat.(MRQ/ANS)