Kontras Heran Teror Bom Muncul Saat Wikileaks Bergulir

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Pekerja Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Kekerasan (Kontras), Haris Azhar, mengaku bingung, munculnya kasus teror bom bertepatan dengan menguaknya isu penyalahgunaan wewenang yang diduga dilakukan Presiden SBY, yang dilansir Wikileaks.

"Ini muncul bersamaaan dengan isu Wikileaks. Pemerintah harus kerja sungguh-sungguh membongkar," katanya, kepada wartawan di kantornya, Minggu (20/3/2011), siang.

Seperti diketahui, dalam seminggu terakhir setidaknya marak kasus ancaman teror bom, setidaknya ada tujuh kasus dalam minggu ini. Maraknya teror bom buku dan paket, belakangan ini telah meninggalkan kesan negara tidak memiliki kemampuan untuk melindungi publik.

"Pesannya, negara tidak memiliki kemampuan melindungi publik," kata Haris.

Menurutnya, pelaku pembom, tidak memiliki niat untuk menyakiti korbannya, namun hanya ingin menimbulkan keresahan di tengah masyarakat. "Targetnya tidak hanya kepada mereka pro demokrasi, tapi gereja, dan warteg. Bukan melukai, tapi ingin meresahkan publik," ucapnya. (*)