Tidak Ada Jalan Munir di Den Haag

Jakarta – Istri Munir, Suciwati disebut berada di Den Haag untuk menghadiri peresmian nama Jalan Munir. Pemerintah Kotapraja Den Haag, Belanda mengatakan tidak ada nama Jalan Munir

"Tidak ada Munirstraat (Jl. Munir, red) di Den Haag," terang Milja de Zwart dari Bidang Penerangan Kotapraja Den Haag dalam keterangan tertulis yang diterima detikcom hari ini, Kamis (31/3/2011).

Menjawab pertanyaan detikcom sehari sebelumnya, De Zwart mengatakan bahwa janda Suciwati Munir memang berada di Den Haag pada Minggu (27/3/2011), tapi dalam rangka debat pada Movies That Matterfestival.

Festival film ini kelanjutan dari Amnesty International Film Festival dan digelar setiap tahun di musim semi di Den Haag, dengan menampilkan 70 film HAM, talkshow, dan debat dengan pembicara tamu internasional.

Pemberian Nama Jalan

Menurut De Zwart, untuk pemberian nama jalan di Den Haag, setiap warga dapat mengusulkan nama orang atau sesuatu. Khusus untuk nama orang berlaku ketentuan antara lain bahwa dia harus sudah meninggal.

Selanjutnya nama-nama yang memenuhi syarat akan dimasukkan ke dalam daftar usulan nama-nama untuk nama jalan. Tahap berikutnya Pemerintah Kotapraja dan Dewan Kotapraja yang akan memutuskan.

"Dalam hal ini berlaku juga ketentuan bahwa nama tersebut harus sesuai dengan lingkungannya," ujar De Zwart.

Maksudnya, lanjut De Zwart, di lingkungan nama-nama bunga tidak cocok ditempatkan nama bintang pop, di antara nama-nama filsuf Yunani tidak boleh ada nama pejuang.

Pemberian nama umumnya dilakukan jika ada jalan baru akibat disain ulang atau kawasan perumahan baru. Untuk nama orang, prosesnya bisa lima, duapuluh, atau bahkan tigapuluh tahun.

"Dan itu sepenuhnya kewenangan pemerintah kotapraja," demikian De Zwart.

Sebelumnya, Anggota Kontras, Haris Azhar menyebutkan jika nama Munir diabadikan menjadi nama jalan di Den Haag, Belanda. Bahkan disebut jika keberangkatan Suciwati ke Belanda untuk menghadiri peresmian jalan itu.

"Teman-teman di Belanda ada kebijakan. Bagi mereka yang mempunyai dedikasi jelas untuk kemanusiaan diabadikan namanya," kata Koordinator Kontras, Haris Azhar saat dikonfirmasi detikcom, Rabu (30/3/2011) kemarin.

"Munir memang ada story dengan Belanda. Dahulu kan ke sana mau sekolah di Utrecht," tambah Haris.(es/gun)