KontraS Himbau Masyarakat NAD Terkait Maraknya Aksi Penembakan

Jakarta, NasionaLPress – Menjelang peringatan enam tahun paska Perjanjian Damai Helsinki (kesepakatan damai antara pemerintah Indonesia dan GAM) pada 15 Agustus 2011 mendatang, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) sangat menyayangkan masih maraknya kekerasan di Aceh terkait aksi penembakan bekas Panglima Muda Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Saiful Cage.

Koordinator Kontras, Haris Azhar menghimbau agar masyarakat Aceh tidak terpancing oleh pihak atau kelompok yang berniat menciptakan kekacauan di Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).

“Kami meminta kepada masyarakat  dan tokoh-tokoh di Aceh agar tidak terpancing, karena ada pihak yang berusaha mengail di tengah proses perdamaian dan keadilan paska perjanjian Helsinki dan Undang-Undang Pemerintahan Aceh (UUPA), kata Haris.

Lebih lanjut, Haris menilai kejadian di Aceh tersebut tidak berbeda dengan situasi yang terjadi di Poso.

“Kekerasan berubah menjadi ‘tertutup’, kekerasan yang terjadi berupa penembakan misterius, pengeboman dan korbannya tidak ditargetkan, ujarnya.

Seperti diberitakan, Saiful Cage tewas ditembak orang tak dikenal di Bireun, NAD pekan lalu. Kontras mendesak Pemerintah Pusat dan Pemerintah NAD, serta seluruh jajaran aparat keamanan untuk melakukan evaluasi kondisi keamanan, dengan harapan agar insiden serupa tidak terulang lagi. Julian