Koordinator Kontras Sumut Dianiaya 4 Orang

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN – Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Muchammad Rizal Syahputra mendapatkan perlakuan penganiayaan dari empat orang yang mengaku suruhan dari leasing Adira.

“Akibat pengadiayaan kemarin itu, saya mendapatkan luka di bagian paha, tanganku yang perih karena cengkraman oleh empat orang yang mengaku suruhan leasing Adira,â? sebut Rizal ketika ditemui di Polresta Medan, Sabtu (18/2/2012).

Rizal mengatakan, peristiwa tersebut terjadi Jumat (17/2/2012) sekira pukul 17.30 WIB ketika Rizal baru pulang dari kantornya di Jln Katamso menju rumahnya di Hamparan Perak.

Namun ketika sampai di pengkolan Jalan Karya tempatnya dekat simpang RS Saufina Azis dirinya diapit oleh dua orang yang mengendarai sepeda motor.

“Saat itu juga karena diapit oleh dua motor itu aku berhenti dan menanyakan apa maksud mereka, lalu mereka yang berjumlah empat orang tersebut menunjukkan fotocopi catatan BK sepeda motor yang menunggak pembayarannya,â? sebutnya.

Setelah menunjukkan surat-surat tersebut, Rizal terkejut karena sepeda motor Honda Blade yang hendak ditarik mereka tersebut, sudah menunggak pembayaran motor.

â??Aku terkejut, karena sepeda motor yang ku bawa saat itu merupakan punya mertua ku dan bukan punya ku. Lalu aku suruh mereka ke rumah ku, untuk menjelaskan duduk permasalahannya karena memang motor yang kupakai kemarin itu bukan punya ku, namun mereka tidak mau dan terus memaksa untuk menarik sepeda motor yang saat itu kunaiki,â? terangnya.

Namun ketika Rizal kembali menanyakan dari mana keempat orang tersebut, mereka tidak mengatakan dari dept collector, dan juga bukan dari pihak Adira, namun mereka pihak ketiga yang dipakai Adira untuk mengambil motor yang menunggak. â??Aku tetap bertahan, karena badan mereka besar-besar mereka berhasil mengangkat aku dari motor yang ku naiki, dengan cara mencengkram tangan dan paha ku,â? sebutnya.

Setelah berhasil merampas sepeda motor Honda Blade tersebut, keempat orang tersebut langsung membawa kabur. Dan saat itu juga Rizal menelpon temannya dan mencoba mengecek ke Adira di Jalan Bambu Dua, dan ternyata benar motor tersebut sudah berada di sana.

â??Ku tanyakan juga saat itu sama orang Adira, kok sampai sekasar itu mengambil motor dari saya. Lalu pihak Adira tersebut tidak mau menjawab dan langsung bubar,â? sebutnya.

Setelah sampai di rumahnya, Rizal menanyakan kepada mertuanya, bagaimana proses motor tersebut. Ternyata, motor tersebut, merupakan gadaian dari teman mertuanya sebesar RP 4 juta dan setelah mendengar penjelasan tersebut dirinya langsung membuat pengaduan ke Polresta Medan.

“Yang ku adukan proses tindak kekerasan dan penganiayaan bukan persoalan motornya, karena saya tidak punya urusan dengan itu. Apakah seperti itu, Adira memperlakukan konsumennya dengan cara kekerasan, dan ini sudah di luar batas,â? ucapnya kesal dan berharap pihak polresta melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan kepada dirinya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki, membenarkan laporan Rizal tersebut. “Ya memang kami ada menerima laporan tersbut dan akan kita proses,â? sebutnya singkat.

Sementara pihak Adira hingga berita ini diturunkan belum berhasil dikonfirmasi.