Membawa Motor Gadaian, Kordinator KOntras Sumut dianiaya 4 Orang

Koordinator Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut Muchammad Rizal Syahputra mendapatkan perlakuan penganiayaan dari empat orang yang mengaku suruhan dari lesing Adira.

“akibat pengadiayan kemarin itu, saya mendapatkan luka dibagian paha, tangan ku yang perih karena cengkrama oleh empat orang yang mengaku suruhan lesing adira,” sebut Rizal ketika di Temui di polresta Medan sabtu (18/2)

Rizal mengatakan, kejadian tersebut terjadi pada jumat sore sekira pukul 17.30 (17/2) ketika Rizal baru pulang dari kantornya di jln Katamso menju rumahnya di Hamparan Perak. Namun ketika sampai dipengkolah jaln karya tempatnya dekat simpang RS Saufina Azis dirinya diapit oleh dua orang dengan mengendaraiu sepeda motor.

“Saat itu juga karena diapit oleh dua kereta itu aku berhenti dan menanyakan apa maksud mereka, lalu mereka yang berjumlah empat orang tersebut menunjukkan fotocopi catatan BK sepeda motor yang menunggak pembayarannya,” Sebutnya

Setelah menunjukkan surat-surat tersebut, dirinya terkejut. Karena sepeda motor Honda Blade yang hendak ditarik mereka tersebut, sudah menuggak pembayaran motor.

“aku terkejut, karena sepeda motor yang ku bawa saat itu merupakan punya mertua ku dan bukan punya ku. Lalu aku suruh mereka kerumah ku, untuk menjelaskan duduk permaslaahannya karena memang motor yang kupakai kemarin itu bukan punya ku, namun mereka tidak mau dan terus memaksa untuk menarik sepeda motor yang saat itu ku naiki,” terangnya

NAmun ketika dirinya kembali menanya dari mana keempat orang tersebut, mereka tidak mengatakan mereka dept collector, dan juga bukan dari pihak adira, namun mereka pihak ketiga yang dipakai adira untuk mengambil motor yang menunggak. “aku tetap bertahan, karena badan mereka besar-besar mereka berhasil mengangkat aku dari motor yang ku naiki, dengan cara mencengkram tangan dan paha ku,” sebutnya.

Setelah berhasil merampas sepeda motor Honda Blade tersebut, keempat orang tersebut langsung membawa kabur. Dan saat itu juga ia menelpon temannya dan mencoba mengecek ke Adiradi jalan Bambu dua, dan ternyata benar motor tersebut sudah berada di sana.

“Ku tanyakan juga saat itu sama orang adira, kok sampai ke kasar itu mengambil motor dari saya. Lalu pihak adira tersebut tidak mau menjawab dan langsung bubar,” sebutnya

Setelah sampai dirumahnya, dirinya menanyakan kepada mertuanya, bagaiamana proses motor tersebut. TErnyata, motor tersebut, merupakan gadaian dari teman mertuanya sebesar RP 4 juta dan setelah mendengar penjelasan tersebut dirinya langsung membuat pengaduan ke polresta Medan.

“yang ku adukan prose tidak kekerasan dan penganiayaan bukan persoalan motornya, karena saya tidak punya urusan dengan itu. Apakah seperti itu, Adira melakukan konsumennya dengan cara kekerasan, dan ini sudah dilaur batas,” ucapnya kesal dan berharap pihak polresta melakukan penangkapan terhadap pelaku penganiayaan kepada dirinya.

Sementara itu, kasad reskrim polresta Medan, Kompol Yoris Marzuki, membenarkan laporan Rizal tersebut. “ya memang kami ada menerima laporan tersbut dan akan kita proses,â? Sebutnya singkat.