KontraS Kecam Tindakan Brutal Anggota Brimob di Ogan Ilir

Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) mengecam keras aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh anggota Brimob Polda Sumatera Selatan terhadap masyarakat desa Limbang Jaya, Kecamatan Ogan, Ilir Sumatera Selatan, Jum’at (27/7) sore. Demikian dikutip dari keterangan pers di situs resminya KontraS.

Menurut KontraS, penyelesaian masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan menyerahkan ke aparat kepolisian. Menyerahkan masalah kepada pihak kepolisian itu sama saja dengan membarakan konflik di tengah masyarakat.

Oleh karenanya KontraS meminta pemerintah segera menghentikan penggunaan kekuatan senjata dan cara kriminalisasi dalam menghadapi masyarakat disengketa sumber daya alam. Selain itu, KontraS juga meminta, Komnas HAM dan Ombudsman RI untuk segera melakukan investigasi atas rangkaian tindak kekerasan di Ogan Ilir.

Selain itu, KontraS juga menyangkan peristiwa ini karena terjadi hanya dua hari setelah Presiden SBY menyatakan akan membentuk tim penyelesaian sengketa agrarian. Hal ini menunjukan pernyataan presiden diabaikan oleh Polisi yang berhadapan dengan masyarakat di Ogan Ilir.

Seperti diketahui sebelumnya, bentrokan terjadi antara anggota Brigade Mobil Kepolisian Daerah Sumatra Selatan dan warga Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Jumat (27/7). Bentrok mengakibatkan seorang anak tewas tertembak.

Kejadian berawal dari kasus pencurian pupuk di lahan PT Perkebunan Nusantara VII rayon 3, pada 17 Juli lalu. Polisi beralasan ingin melakukan olah TKP dan berdialog dengan warga di desan tersebut. Namun warga menyerbu kendaraan mereka.

Korban tewas adalah Angga bin Darmawan, anak berusia 13 tahun. Korban tertembak di bagian telinga. Selain itu, empat orang lainnya juga dikabarkan mengalami luka tembak dengan kondisi kritis. Mereka adalah Jessica (16), Dud binti Juning (30), Rusman Bin Alimin, dan satu lagi belum diketahui identitasnya. (KontraS/wtr5)