Keluarga korban Cebongan temui KontraS, berencana ke Mabes AD

Empat keluarga korban penembakan 11 personel Kopassus di Lapas Cebongan, Sleman, DIY, mendatangi kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS) Jakarta. Mereka adalah; Jorhans Kadja keluarga dari Hendrik Angel Sahetapy alias Deki, Viktor Manbait keluarga dari Yohanis Juan Manbait, Yanny Rohiriwu keluarga dari Gameliel Yermiyanto, dan Johanis Lado keluarga dari Adrianus Candra Galaja.

Mereka yang datang dengan membawa foto para korban tiba di Jakarta sejak kemarin. Tujuan kedatangan mereka ke Jakarta untuk menemui pihak-pihak terkait agar peristiwa nahas yang menimpa anggota keluarganya bisa terungkap secara tuntas.

"Kami keluarga jauh dari Yogya dan kami ke Jakarta ingin mengawal kasus itu. Kami melihat penanganan lambat yang dilakukan dan banyak yang belum terungkap," ujar Viktor di Kantor Kontras, Jakarta, Selasa (9/4).

Dia menuntut pihak terkait membuka kasus tersebut sejak tragedi pembunuhan Serka Heru Santoso di Hugo’s Cafe. Menurutnya, apa yang terjadi di Hugo’s Cafe harus diungkap ke publik agar keluarga dari Serka Heru Santoso juga mendapatkan keadilan.

"Karena dalam peristiwa itu ada lima korban (ditambah Serka Heru Santoso). Untuk itu peristiwa di Hugo’s Cafe harus dijelaskan dan membawanya ke proses hukum yang proporsional. Itu baru adil bagi keluarga Heru," katanya.

Sementara itu, Koordinator KontraS Haris Azhar mengaku sudah menghubungi istri dari Serka Heru Santoso. "Kita menawarkan korban untuk bantuan advokasi tetapi belum direspon," katanya.

Haris mengatakan, setelah dari KontraS para keluarga korban akan mendatangi LPSK. Tak hanya itu, mereka juga akan ke kantor Wantimpres, besok. Lalu pada Kamis (11/4) akan diterima oleh Komisi III DPR.

"Kami juga berusaha untuk ketemu TNI AD untuk menyampaikan tuntutan kita. Kita juga sudah komunikasi dengan Mabes Polri, Menkopolhukam juga sudah, tetapi mereka minta ada keluarga Heru. Kita juga sudah bicara ke Kompolnas," kata Haris.