35 TAHANAN DI DILI MOGOK MAKAN

Jakarta, Kompas
Sebanyak 35 tahanan yang terdiri atas tahanan politik (tapol), narapidana politik (napol), dan narapidana melakukan aksi mogok makan di Lembaga Pemasyarakatan Becora, Dili, Timor Timur. Aksi itu dilakukan sebagai protes atas ketidakkonsistenan pemerintah pusat menangani masalah Timtim, khususnya pembebasan tapol dan napol.

Demikian laporan Yayasan Hukum Hak Asasi dan Keadilan (HAK) yang disampaikan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Munir, kepada pers, di Jakarta, Kamis (24/9). Menurut Munir, sejak 31 Agustus 1998 sudah 14 tapol, napol, dan narapidana di LP Becora mogok makan. Jumlah mereka terus bertambah dan sampai tanggal 7 September 1998 mencapai 35 orang.

Dalam laporan HAK disebutkan, para pelaku aksi mogok makan mendesak pemerintah agar para tapol dan napol, termasuk Xanana Gusmao dibebaskan.

Munir menjelaskan, para tahanan itu menuntut pemerintah segera melepaskan tapol dan napol Timtim, khususnya Panglima Tertinggi Falintil Jose Alexandre Xanana Gusmao agar dapat diikutsertakan dalam pertemuan segi tiga antara pemerintah Indonesia dan Portugal bersama PBB yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat ini.

Ditambahkan, sampai sekarang aksi mogok itu belum ditanggapi pemerintah. Oleh karena itu, Kontras sudah mengirim surat kepada Menteri Kehakiman agar memperhatikan masalah ini. "Saya takut ada korban," katanya. (bb)