City Tour #MasihIngatAceh

City Tour #MasihIngatAceh

 

Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) dan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS Aceh) pada Rabu (15/6/2016) menggelar kegiatan city tour #MasihIngatAceh yang berupa kegiatan napak tilas lintas generasi bersama masyarakat Aceh. 

Kegiatan city tour #MasihIngat Aceh ini, diikuti oleh kurang lebih 86 orang peserta yang telah mendaftar terlebih dahulu melalui nomor telepon hotline KontraS Aceh.  Dengan menggunakan dua buah bus sebagai moda transportasi, para peserta, perwakilan korban, aktivis, dan tim dari KontraS berkeliling mengunjungi lokasi-lokasi yang pernah menjadi tempat pelanggaran HAM di Banda Aceh dan Aceh Besar, diantaranya: lokasi penembakan Teuku Djohan, tanah kosong bekas Lembaga Pemasyarakatan Keudah, lokasi penembakan Prof. Dayan Dawood, dan lokasi penembakan Rektor IAIN Ar- Raniry, Prof. Safwan Idris.

City tour #MasihIngatAceh dengan ini sengaja menyasar Banda Aceh dan Aceh Besar; Kota dan Kabupaten yang menyimpan sejumlah memori kekerasan dan pelanggaran HAM yang penyelesaiannya hingga kini masih tanda tanya. Dua wilayah di atas, adalah dua contoh wilayah ‘patokan’ sejauh mana Aceh pasca konflik telah bergerak menuju ‘tanah rencong’ yang betul-betul pulih nun damai.

City tour #MasihIngatAceh juga ingin mengilustrasikan situasi Aceh pasca konflik yang masih menyimpan beberapa problem yang belum berhasil di kelola dengan baik. Dalam konteks ini terkait dengan wujud representasi politik lokal, ekspresi politik yang kemudian identik dengan simbolisasi logo gerakan GAM, maupun beberapa kekerasan politik yang mewarnai dinamika politik lokal.