Siang tadi (31/3/2008) sekelompok masyarakat sipil Indonesia untuk Tibet yang terdiri dari Global Human Rights Effort (GHURE), Human Rights Working Groups (HRWG), Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KontraS), Lembaga Bantuan Hukum Jakarta (LBH Jakarta), Yayasan Atap Dunia dan lain-lain kembali melakukan demo di depan Kedutaan Cina.
Demo kali ini menhgadirkan beberapa perwakilan lembaga di atas untuk berorasi, bernyanri menyerukan bebaskan Tibet ! bebaskan Tibet !. Dalam aksi tersebut juga hadir pada biksu yang mewakili rekan-rekannya yang telah mendapatkan tindakan kekerasan dan kebiadaban dari pemerintah Cina. Para Biksu menyampaikan pesan moralnya kepada pemerintah Cina untuk segera berhenti melakukan tindakan kekerasan. Peserta aksi juga membacakan doa-doa dari berbagai penganut agama seperti Budha, Moslem, Kristen.
Pada akhir aksi, peserta juga membacakan statemen/pernyataannya dengan slogan:
Disusul dengan pembacaan surat terbuka untuk presiden Cina, Hu Jintao yang mencoba mengetuk hati Presiden Hu Jintao dengan mengajukan salah satu tuntutan yaitu mengubah kebijakan dengan lebih mengedepankan pada
pluralise dan demokrasi.
Lampiran : | Pers Release aksi Masyarakat Indonesia untuk Tibet |
Surat Terbuka untuk Pemerintah China |